senja itu, ketika matahari matahari turun dalam jurang-jurangmu
aku datang kembali ke dalam ribaanmu
dalam sepimu, dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara manfaat dan guna,
aku berbicara padamu tentang cinta dan keindahan,
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima dalam daku
aku cinta padamu, Pangrano yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintaku dan cintamu adalah kebisuan semesta
malam itu, ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
kau datang kembali berbicara padaku
tentang kehampaan semua
hidup adalah soal keberanian,
mengahadapi tanda tanya tanpa kita mengerti
tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah
dan diantara ransel-ransel dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas hutan-hutanmu
melalui batas-batas jurangmu
aku cinta padamu, Pangrano
karena aku cinta pada keberanian hidup
Soe Hok Gie
(19 Juli 1966)
Kamis, 17 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar